Kegagalan
Hi, kami kembali lagi! Kali
ini, kami akan membawakan artikel dengan judul “Yang-Telah-Tertera-Di-Atas”,
tentunya.^^
Yep! “KEGAGALAN”. Memang kata
ini seakan beraura gelap dan musti dibuang jauh-jauh supaya hidup kita sukses.
Orang-orang umumnya mengindikasikan kalau sukses itu berarti mendapat nilai
bagus, juara kelas, bisa segalanya pokoknya jauh dari yang namanya kegagalan,
deh! Hal ini enggak sepenuhnya benar sih, but
enggak sepenuhnya salah juga. Hah, why?
Udah jelas diatas,
kegagalan akan membuat hidup kita tidak bisa maju. Kegagalan akan membuat hidup
kita bagai kehilangan lampu (belum bayar tagihan kali). Kegagalan akan membuat
hidup kita tak berguna, tak berarti, terasa membuang waktu plus tenaga, hidup
terasa percuma dan membawa penyesalan. Mengerikan!
Woitz! Tunggu dulu, Sobat
Papi Papa. Kegagalan enggak seburuk itu, dan inilah hal yang menunjukkan
bahwa fakta-fakta di atas sama sekali salah.
Sebagai contoh nih, ada
anak yang mendapat nilai bagus tapi dia nyontek. Nilai bagusnya itu bukan
sukses namanya, tapi justru dianggap gagal! Kok bisa? Padahal dia kan dapat high score, enggak remidial. Sobat Papi,
mari kita hayati kehidupan ini. Mendapat nilai di bawah standar itu belum tentu
dianggap gagal. Ranking pertama dari bawah pun belum tentu dianggap gagal.
Gagal itu tidak hanya dari segi material saja. Seperti contoh tadi, anak itu tetap
gagal dalam artian gagal untuk mempercayai diri, gagal tidak mau berusaha
sampai-sampai memilih jalan tembus (menuju neraka). Dari luar, ia hebat enggak
remidial, guru-guru bangga. Tapi, Tuhan memberi cap merah bertuliskan “REMIDI
IMAN” di dahinya. Karena, Tuhan itu Maha Tahu.
More example, ada seorang anak juga nih kelas tujuh SMP yang dalam ulangan hariannya salalu
di bawah standar. Alhasil, ia jadi minder dan selalu merasa gagal karena
teman-temannya pintar semua. Selama belajar pikirannya enggak konsen dan selalu
bertanya-tanya kenapa dia enggak sepintar teman-temannya. Tapi, dia tetap
sabar, berdo’a dan belajar. Di vonis remidi pun ia tetap jalani dan tanpa
disadari ia mengulang-ulang materi itu. Finally,
pas waktu ulangan semester ia bisa dapat nilai di atas standar, bahkan bisa
menyamai teman-temannya yang mendapat highest
score.
Contoh lain, Thomas Alfa
Edison. Di terangkan tentang penemuannya kalau ia gagal sebanyak sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan
kali. Menurut Kami itu salah bin kaprah! Kami lebih setuju dengan sebuah
kutipan darinya, berikut:
“I haven’t failed. I’ve just found 10,000 ways that won’t work”
Arti : Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak bekerja.
Let’s make conclusion, sebenarnya gagal itu bukan mendapat nilai kurang
maupun tidak sukses membangun bisnis atau tak bisa meraih mendapat juara, tapi
gagal itu sikap menyerah untuk percaya pada diri sendiri dan menyerah akan
usaha dalam artian proses maupun sikap kita terhadap ketidakberhasilan. Sementara
sukses itu suatu kemauan usaha yang meliputi pemikiran bagaimana kita bangkit,
tirakat, berusaha, perbaiki kesalahan dari kesusahan. Perlu digaris bawahi lho,
kami enggak nganjurin agar kalian ikut remidial aja, enggak.
Maksudnya
sekali-usaha-sukses itu bagus terutama untuk menghemat waktu buat belajar yang
lain biar lebih maju, tapi tetep usaha meski terjatuh itu perlu diacungi jempol,
kalo perlu empat jempol sekalian (dua jempol tangan + dua jempol kaki). Karena,
dengan demikian akan lebih mudah bagi kita untuk memahami orang lain, bahkan
kehidupan ini. Jadi, kedua hal itu sama-sama menuai sukses akhirnya.
Lebih terangnya, orang gagal yang melakukan usaha tapi dia tetap punya kemauan mencoba dia enggak dianggap gagal. Karena definisi kegagalan sejatinya adalah ketidak mauan mencoba kembali dalam mengahadapi kesusahan. Kalau soal malas sejak awal enggak mau usaha, mutlak-tanpa-bantahan itu sudah dianggap gagal, OCHE!
Komentar kalian adalah nutrisi untuk Kami. Salam, PAPIRAZZI
PAPARAZZI!
:-bd |o|
BalasHapuswalaupun gagal harus tetap berusaha bro.. insyaalah ap yang di cita cita kan akan tercapai dengan kegigihan yang telah dilakukan
BalasHapusNice post sob, iya jangan takut gagal, karena kegagalan merupakan awal dari suatu keberhasilan.. :)
BalasHapus